BAB I
PENDAHULUAN
Uraian Tumbuhan:
Nama Latin :
- Zingiber officinale Rosc.
- Z.o. var. amarun (pahit)
- Z.o. var. rubrum (merah)
Nama English
: Ginger
secara umum jahe
di manfaatka sebagai rempah rempah pelengkap bumbu masakan. Akan tetapi jahe
juga sangat trend dikalangan masyarakat untuk di manfaatkan sebagai minuman
penghangat badan. Sebab rasa pedas pada jahe sangat ampuh untuk membuat badan
menjadi hangat. Selain itu rasa pedas yang khas membuat sensasi rasa yang enak
dan khas di lidah. Ya.. walaupun ada sebagian orang yang suka sih.. dengan rasa
pedasnya ini. Umumnya juga jahe di konsumsi sebagai obat penghilang masuk angin
dan sebagai obat herbal yang ampuh untuk mengatasi beberapa penyakit penggangu
kesehatan. Begitu trendnya jahe di kalangan masyarakat, memicu para produsen
produk makanan dan minuman untuk membuat suatu produk yang mempunyai rasa
seperti halnya jahe.
Jahe dengan nama ilmiah Zingiber officinale , merupakan tanaman rimpang yang sangat umum digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa pedas pada jahe disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi. ( sumber : Wikipedia )
Akan tetapi saat ini banyak orang yang tahu jahe hanya sebatas obat penghilang masuk angin dan bahan pelengkap masakan saja. Padahal jahe sebenarnya memiliki banyak khasiat yang dapat menyehatkan tubuh. Karena jahe mengandung banyak zat – zat yang baik untuk tubuh. Berikut saya paparkan kandungan yang terdapat di dalam jahe dan khasiatnya untuk tubuh.
Jahe dengan nama ilmiah Zingiber officinale , merupakan tanaman rimpang yang sangat umum digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa pedas pada jahe disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi. ( sumber : Wikipedia )
Akan tetapi saat ini banyak orang yang tahu jahe hanya sebatas obat penghilang masuk angin dan bahan pelengkap masakan saja. Padahal jahe sebenarnya memiliki banyak khasiat yang dapat menyehatkan tubuh. Karena jahe mengandung banyak zat – zat yang baik untuk tubuh. Berikut saya paparkan kandungan yang terdapat di dalam jahe dan khasiatnya untuk tubuh.
BAB II
KASIAT JAHE BAGI
KEHIDUPAN
Menurunkan
tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon
adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat
dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
Membantu pencernaan, karena jahe
mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing
mencerna protein dan lemak.
Mencegah tersumbatnya pembuluh darah.
Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu
mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah,
penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang
dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual
akibat mabuk perjalanan.
Membuat lambung menjadi nyaman,
meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
Menetralkan radikal bebas. Jahe juga
mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan
oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Pereda rasa sakit yang alami dan dapat
meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren.Caranya, minum wedang jahe 3
kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau
menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat
kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat
dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke
wajah orang yang sedang menggigil.
Memperkuat pencernaan makanan dan mengusir
gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam. Caranya
dengan menumbuk rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½
jam, kemudian diminum airnya.
Mengobati
rematik. Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang
tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada
bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama
cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
Mengobati luka karena lecet, ditikam benda
tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular.Caranya rimpang jahe merah
ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang
terluka.
Mengobati gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.
Mengobati luka bekas gigitan ular beracun.
Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan
pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum
penderita dibawa ke dokter).
BAB III
KANDUNGAN KIMIA PADA JAHE
Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton
bernama zingeron. Selain zingeron, juga ada senyawa oleoresin (gingerol,
shogaol), senyawa paradol yang turut menyumbang rasa pedas ini.
Zingeron (4-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-2-butanon)
Zingeron memiliki berat molekul 194,22 g/mol, titik leleh 40-410C
dan titik didih 187-1880C pada 14 mmHg. Berat molekulnya yang besar
dan gugus karbonil yang polar pada rantainya membuat molekul zingeron saling
tarik menarik secara kuat. Hasilnya, zingeron tidak mudah menguap. Bau zingeron
pada jahe tidak kuat namun ekor hidrokarbonnya memberikan rasa pada jahe ketika
ini kontak dengan reseptornya. Zingeron digunakan sebagai perasa buatan
(www.ch.ic.ac.uk/local/projects/lyerWebsite5/Spice.html). Zingeron ialah suatu
pemblok β-adrenoseptor sehingga dapat menghambat oksidasi lipid. Ini
menyebabkan zingeron memiliki efek kardioprotektif sehingga dapat digunakan
sebagai obat berbagai penyakitt kardiovaskular. Zingeron juga memiliki
aktivitas sebagai antioksidan yang berguna bagi kehidupan manusia
Jahe merupakan rimpang dari tanaman bernama ilmiah
Zingiber Officinale Roscoe. Tanaman jahe berasal dari Asia Pasifik dan tersebar
dari India sampai Cina. Di dunia perdagangan, penanaman jahe berdasarkan daerah
asalnya, misalkan jahe Afrika, jahe Chochin atau jahe Jamika. Sejak 250 tahun
yang lalu, di Cina Jahe sudah digunakan sebagai bumbu dapur dan obat. Di
Malaysia, Filipina, dan Indonesia jahe banyak digunakan sebagai obat
tradisional. Sedangkan di Eropa pada abad pertengahan, jahe digunakan sebagai
aroma pada bir. Jahe sering kita temui sehari-hari. Banyak manfaat yang kita
dapat dari penggunaan jahe. Diantaranya sebagai bumbu masak, pemberi aroma, dan
rasa pada roti, kue, biscuit, kembang gula, serta berbagai minuman (bandrek,
sekoteng, dan sirup). Jahe juga dapat digunakan pada obat tradisional sebagai
obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin,untuk mengobati gangguan pada
saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit,
obat antimual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut),
kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, neuropati, sebagai penawar racun
ular dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo,
bengkak serta memar.
Jahe, begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhei (Madura), pese (Bugis), dan lali (Irian).
Jahe, begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhei (Madura), pese (Bugis), dan lali (Irian).
Zingiber officinale merupakan
tumbuhan herba menahun yang tumbuh liar di ladang-ladang berkadar tanah lembab
dan memperoleh banyak sinar matahari dan dapat berumur tahunan. Batangnya tegak
tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip, berakar
serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Tumbuhan semak berbatang semu ini
tingginya bisa mencapai 30 cm – 1 m . Rimpang jehe berkulit agak tebal
membungkus daging umbi yang berserat dan berwarna coklat beraroma khas. Bentuk
daun bulat panjang dan tidak lebar. Berdaun tunggal, berbentuk lanset dengan
panjang antara 15 – 28 mm. Bunganya terdiri dari tandan bunga yang berbentuk
kerucut dengan kelopak berwarna putih kekuningan. Bunganya memiliki 2 kelamin
dengan 1 benang sari dan 3 putik bunga. Bunga ini muncul pada ketiak daun
dengan posisi duduk. Biasanya jahe di tanam pada dataran rendah sampai dataran
tinggi (daerah subtropis & tropis) di ketinggian 1500 m di atas permukaan
laut. Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya
hanya bsia dilakukan di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan
Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
Varietas JaheTerdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:
a. Jahe gajah/jahe badak
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran
internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging
rimpang berwarna kuning hingga putih.
b. Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu
masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran
rimpang sedang dengan warna kuning.
c. Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi
dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu.
Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah. Dengan serat lebih besar
dibanding jahe biasa. Menurut Farmakope Belanda, Zingiber Rhizoma (Rhizoma
Zingiberis- akar jahe) yang berupa umbi Zingerber officinale mengandung 6%
bahan obat-obatan yang sering dipakai sebagai rumusan obat-obatan atau sebagai
obat resmi di 23 negara. Menurut daftar prioritas WHO, jahe merupakan tanaman
obat-obatan yang paling banyak dipakai di dunia. Di negara Malaysia, Filipina
dan Indonesia telah banyak ditemukan manfaat therapeutis. Berdasarkan beberapa
referensi, baik jurnal ilmiah dan majalah popular, disebutkan bahwa jahe dapat
mencegah dan mengobati migrain, hepatotoksik, luka bakar, sakit kepala,
menurunkan kadar kolesterol, obat rematik, tukak lambung, antidepresi, dan
mengobati impotensi. Meski demikian, semua khasiat jahe tersebut masih belum
cukup bukti ilmiah, sehingga perlu dilakukan uji secara ilmiah pula.
Kandungan senyawa dalam jahe ada 2 golongan senyawa berdasarkan kemudahan menguap, yaitu golongan senyawa volatil (mudah menguap) dan golongan non-volatil. Senyawa yang menyebabkan pedas di atas merupakan senyawa non-volatil. Jika kita menumbuk seruas jahe, maka akan timbul aroma khas yang kuat, dan jika kita hirup akan memberi suasana hangat di hidung kita. Aroma khas ini berasal dari minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Minyak astiri merupakan senyawa volatil atau mudah menguap, sehingga baunya tercium oleh hidung kita. Minyak ini juga menyebabkan rasa jahe yang khas. Minyak atsiri dalam jahe merupakan gabungan dari senyawa terpenoid yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpena, zingiberena, bisabolena, sineol, sitral, zingiberal (ada yang menyebut zingiberol, tapi keduanya adalah senyawa berbeda; zingiberal mengandung gugus aldehid, sedangkan zingiberol mengandung gugus hidroksida,-OH), felandren (phellandrena),borneol, sitronellol, geranial, linalool, limonene, kamfena. Minyak atsiri yang terkandung dalam jahe antara 1 sampai 3 %. Selain itu, juga ada kandungan senyawa lain, such as: senyawa oleoresin (gingerol, shogaol), senyawa fenol (ada sumber yang menyebut polifenol)(gingeol, zingeron), enzim proteolitik (zingibain) (www.friedli.com), 8,6 % protein, 6,4 % lemak, 5,9% serat, 66,5% karbohidrat, 5,7% abu, kalsium 0,1%, fosfor 0,15 %, besi 0,011%, sodium 0,03%, potassium 1,4%, vitamin A 175 IU/100 g, vitamin B1 0,05 mg/100 g, vitamin B2 0,13 mg/100 g, niasin 1,9% dan vitamin C 12 mg/100g(www.herbal-home-remedies.org). Dalam jahe, ada juga kandungan asam-asam organik seperti asam malat [yang sering disebut sebagai asam apel; COOHCH2CH(OH)COOH ;asam hidroksibutanadioat], dan asam oksalat. Senyawa Oleoresin dalam jahe digunakan sebagai zat aktif untuk mengobati batuk, penurun panas, dan analgetik. Anda ingat dengan iklan di TV yang menampilkan seseorang yang audisi IDOL, terus dia batuk dan terus makan permen jahe, dan akhirnya bisa menyanyi dengan lancar. Itu mungkin efek dari oleoresin. Dikutip dari blog bimbelbestteacher bahwa: Ilmuwan cina secara eksperimen mendapatkan bahwa jahe memiliki efek memperkuat perut dimana jahe lembut untuk perut dan menstimulasi usus. Penelitian dengan binatang telah membuktikan bahwa jahe memiliki efek analgesik dan aktivitas antiperadangan. Di India, rimpang jahe digunakan untuk mengobati penyakit kedinginan, mual, asma, batuk, kolik, dipsepsia, rematik dan kehilangan nafsu makan. Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa jahe ,memiliki efek tonik pada hati. Jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan membatasi aliran darah di daerah periferal tubuh. Penelitian selanjutnya menunjukkkan bahwa jahe dapat menurunkan tingkat kolesterol dengan mengurangi penyerapan kolesterol di darah dan hati
Banyak bukti yang mendukung bahwa jahe menurunkan
penderitaan dan durasi mual yang dirasakan setelah kemoterapi maupun setelah pembedahan.
Penelitian pendahuluan menyarankan bahwa jahe aman dan efektif untuk mual dan
muntah pada kehamilan jika digunakan dengan dosis yang direkomendasikan dalam
waktu kurang dari 5 hari (www.drug and
medicine.com). Jahe memproduksi aksi antimual dan antimabuk karena efek
antihistamin dan anticholinergic pada peripheral dan pusat. Zat pedas dari jahe
melepaskan zat P dari serat sensori. Zat P yang dilepaskan menstimulasi
cholinergic dan histaminicneurin untuk melepaskan Ach dan histamin sendiri-sendiri
atau memproduksi kontraksi otot langsung dengan mengaktifkan reseptor M dan H1
secara korespondensi. Ini bertujuan agar setelah M tereksitasi oleh zat P,
reseptor M dan H1 inaktif untuk sementara dan tidak dapat dieksitasi oleh
agonis. Karena itu jahe menghambat aksi anticholinergic dan antihistaminic
(Qian, D. S, dan Liu, Z. S, 1992). Rimpang jahe juga digunakan untuk mengobati
masuk angin, mengobati kolera, difteria, neuropati dan sebagai penawar racun
ular (Heyne, 1987), kecanduan alkohol, sebagai antasida, antifungi,
antioksidan, antikejang, antivirus, afrodisiak, mengobati peradangan sendi,
atherosclerosis, pegal pada kaki, disentri, kebotakan, masalah sekresi empedu,
sebagai penipis darah, mengobati bronkitis, pendarahan, luka bakar pada kulit,
kanker, depresi, diare, dismenorrhea (menstruasi yang menyakitkan), flu,
gonarthritis, penyakit hati, sebagai stimulan kekebalan tubuh, obat infeksi
Helicobacter pylori, impoten, meningkatkan penyerapan obat dan metabolisme,
sebagai insektisida, obat parasit usus, penyakit ginjal, antinyamuk, obat
psoriasis pada kulit, migrain, malaria, pengurang rasa pegal, obat hipothermia
karena serotonin, sakit perut, sakit lambung, infeksi saluran pernafasan,
sebagai pasta gigi (www.drug
andmedicine.com), obat anti bengkak, rematik dan obat sakit kepala
(Heyne, 1987), obat nyeri punggung, mengeluarkan gas dari perut, eksem, panu,
terkilir, vitiligo, borok, penyakit cacing gelang dan gatal karena digigit
serangga (www.asiamaya.com). Jahe dapat berfungsi sebagai obat nyeri lambung
dan radang sendi karena jahe mengandung sejumlah zat gizi seperti vitamin , B1,
C, asam-asam amino dan sebagainya. (www.indohafi.com). Minyak atsiri jahe
mengandung bisabolena, sineol, phellandrena, sitral,borneol, sitronellol,
geranial, linalool, limonene, zingiberol, zingiberena, kamfena
(www.friedli.com). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khotimah, 1996
tentang efek analgetika minyak atsiri dan ekstrak etanol rimpang jahe dengan
metode Writhin Test pada mencit Mus musculus disimpulkan bahwa minyak atsiri
yang terkandung dalam rimpang jahe memilki efek analgetika yang lebih kuat
daripada ekstrak etanol rimpang jahe dengan kandungan minyak atsiri yang sama.
Jahe memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Aktivitas antioksidan dari
jahe disebabkan oleh oleoresin. Ini membuat jahe berfungsi sebagai penangkap
radikal bebas. Ini berarti jahe memiliki aktivitas anti radang, antimutagenic (www.friedli.com), dapat
melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol dan
meningkatkan kekebalan tubuh (www.indohafi.com).
Selain itu, oleoresin dari jahe yang mengandung gingerol dan shogaol sering
terkandung dalam antitusif, antiflatullen dan senyawa antasida (www.drugandmedicine.com).
Kombinasi dari menstimulasi sirkulasi darah dan keringat menyebabkan jahe
menggerakkan darah ke peripheral. Ini membuat jahe cocok sebagai obat untuk
kedinginan, demam dan tekanan darah tinggi (Srivastava, et al, 1964). Jahe
menghambat agregasi platelet sehingga dapat mencegah serangan jantung dan
stroke (Srivastava, et al, 1964). Pemberian jahe terhadap pasien dengan
penyakit arteri koroner menyebabkan pasien tersebut menghasilkan penurunan
dalam agregasi platelet (Bordia, A, 1997). Magnesium, kalsium dan fosfor
berfungsi bersama-sama dalam pembentukan tulang, kontraksi otot dan transmisi
syaraf. Tingginya kandungan mineral ini dalam jahe membuat jahe cocok sebagai
obat kejang otot, depresi, hipertensi, lemah otot, kebingungan, perubahan
kepribadian, mual, kekurangan koordinasi dan penyakit gastrointestinal. Tingginya
kandungan potassium dalam jahe akan melindungi tubuh dari kedinginan,
kelumpuhan, sterilitas, kelemahan otot, lesu mental, kebingungan, kerusakan
ginjal dan kerusakan hati. Potasium juga mengatur tekanan darah dan detak
jantung. Berikut beberapa senyawa yang terkandung dalam jahe: 1. Linalool (
2,6-dimetil-2,7-oktadien-6-ol ) Linalool ialah terpena alcohol yang terjadi
secara alamiah. Ini digunakan sebagai scent pada sabun, detergen, shampoo dan
lotion. Ini juga digunakan sebagai intermediet kimia. Produk downstream dari
linalool yang umum ialah vitamin E. Berat molekul linalool 154,25 g/mol. Titik
leleh < 20 derajat celcius. Titik didih 198-199 derajat celcius. Kelarutan
dalam air sebesar 1,589 g/L (www.wikipedia.com).
struktur 2. Gingerol ((S)-5-hidroksi-1-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-3-dekanon)
Gingerol atau [6]-gingerol ialah penyusun aktif dari jahe segar. Gingerol dapat
dijumpai sebagai minyak kuning pungent dan padatan kristal dengan titik leleh
rendah. Memasak jahe mengubah gingerol menjadi zingeron yang lebih tidak
pungent dan memiliki aroma manis. Gingerol dapat mereduksi nausea yang
dikarenakan mabuk atau kehamilan dan juga dapat mengurangi migraine. Berat
molekul gingerol 294,38 g/mol. Titik leleh 30-32 derajat celcius. (www.wikipedia.com).struktur
Gingerol dapat mengalami transformasi dengan panas menjadi shogaol, paradol
(dari hidrogenasi shogaol) dan zingeron.
Senyawa Limonen
(1-metil-4-prop-1-en-2-il-sikloheksena) Senyawa dengan berat molekul 136, 24 g/mol, kerapatan
0, 8411 g/cm3, titik leleh -95,20C dan titik didih 1760C ini termasuk dalam
golongan terpena. Bau senyawa ini seperti jeruk. R-limonen digunakan sebagai
insektisida tanamaan. Sedangkan S-limonen digunakan sebgai pewangi pada produk
pembersih. Limonen sangat umum digunakan dalam produk kosmestik.
Kamfena (3,3-dimetil-2-metilen-norkamfana) Kamfena termasuk golongan
monoterpen bisiklik yang menguap pada temperature ruang dan berbau tajam atau
pedas. Kamfena dapat menurunkan berat badan, meningkatkan berat hati dan tidak
memiliki efek mutagenic (www.wikipedia.com).
Sitral
(3,7-dimetil-2,6-oktadienal)
Sitral ialah suatu senyawa terpenoid dimana isomer transnya bernama geranial, sedangkan isomer cis nya bernama neral. Bau lemon geranial lebih kuat daripada neral. Selain digunakan sebagai perasa, sitral juga memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, digunakan untuk sintesis vitamin A dan efek feromon pada serangga (www.wikipedia.com).
Sitral ialah suatu senyawa terpenoid dimana isomer transnya bernama geranial, sedangkan isomer cis nya bernama neral. Bau lemon geranial lebih kuat daripada neral. Selain digunakan sebagai perasa, sitral juga memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, digunakan untuk sintesis vitamin A dan efek feromon pada serangga (www.wikipedia.com).
Senyawa
Shogaol
Shogaol
bertanggungjawab terhadap khasiat jahe yang dapat meningkatkan suhu tubuh.
Shogaol meningkatkan konsentrasi kalsium intraselluler. [10]-shogaol ialah
komponen yang tidak pedas pada jahe namun meningkatkan sekresi adrenalin dengan
mengaktivasi TRPV1 (transient receptor potential vanilloid subtype 1) (Iwasaki,
et al, 2006). Sedangkan, [6] shogaol mengurangi peradangan di lutut dan
melindungi tulang rawan pada tulang paha dari kerusakan (Levy, et al, 2006).
Struktur Shogaol
Zingiberena
Zingiberena ialah seskuiterpen monosiklik yang
menyusun secara dominant minyak jahe (www.wikipedia.com).
10. Phellandrena Phellandrena ialah nama untuk sepasang senyawa organic yang
memiliki struktur molekul yang mirip dan sifat kimia yang mirip, yaitu
α-phellandrena dan β-phellandrena. Phellandrena digunakan sebagai pemberi aroma
(www.wikipedia.com).
Borneol
Borneol ialah sebuah terpena dan senyawa organic bisiklik. Borneol mudah teroksidasi menjadi keton menghasilkan kamfor. Borneol digunakan dalam pengobatan tradisional cina sebagai Moxa (www.wikipedia.com).
Borneol ialah sebuah terpena dan senyawa organic bisiklik. Borneol mudah teroksidasi menjadi keton menghasilkan kamfor. Borneol digunakan dalam pengobatan tradisional cina sebagai Moxa (www.wikipedia.com).
Adapun
Khasiat Jahe antara lain :
1. Kandungan
phenol yang bersifat anti-radang dan sudah terbukti dalam berapa penelitian
dapat meredakan radang sendi dan ketegangan otot. Dalam sistem pengobatan
China, jahe juga digunakan untuk mengatasi kram akibat menstruasi.
2. Jahe
terbukti berkhasiat sebagai karminativum atau dapat merangsang keluarnya gas
dari perut sehingga mampu mengobati masuk angin.
3. Sifatnya
yang menghangatkan tubuh juga dipercaya mengurangi rasa mual, batuk dan gejala
flu ringan.
4.
Penelitian lain menyebutkan, kandungan enzim protease dan lipase yang
terkandung dalam jahe berfungsi memecah protein dan lemak. Enzim inilah yang
membantu mencerna dan menyerap makanan sehingga meningkatkan napsu makan.
5. Jahe juga
melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton
(sebenarnya saya ragu dengan aseton, karena tidak bereaksi dengan asam) dan
methanol pada jahe juga mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran
pencernaan. Karena aseton dan metanol dapat bereaksi dengan asam lambung (HCl;
asam klorida). Reaksi antara metanol dengan asam klorida merupakan reaksi substitusi
gugus OH dengan gugus Cl] Manfaatnya, nyeri lambung bisa dikurangi dengan
mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthritis/radang sendi juga bisa
ditanggulangi dengan banyak mengkonsumsi jahe karena jahe menghambat produksi
prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memicu peradangan.
6.
Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah
sehingga tubuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah
menurun.
7. Jahe Juga
mengandung senyawa cineole dan arginine yang mampu mengatasi ejakulasi dini.
Senyawa ini juga merangsang ereksi, mencegah kemandulan dan memperkuat daya
tahan sperma. Tak salah jika orang pun menjulukinya sebagai aphrodisiac food
atau makanan pendongkrak gairah seksual, istimewa bukan?
8.
Pengobatan kanker indung telur, Jahe merupakan salah satu senjata yang efektif
dalam pengobatan kanker indung telur.
9. Mencegah
kanker kolon, Karena jahe juga bisa memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker
kolorektal.
10. Penyembuhan mual akibat hamil, Hasil review dari beberapa studi menunjukkan, jahe juga sama efektifnya dengan vitamin B6 dalam mengatasi mual yang dipicu oleh kehamilan.
11. Meredakan migraine, Penelitian menemukan, jahe bisa meredakan rasa sakit migrain dengan cara menghentikan kerja prostaglandin, penyebab rasa sakit dan peradangan si pembuluh darah.
12. Mencegah rasa sakit akibat diabetes, Sebuah studi yang dilakukan pada tikus penderita diabetes menemukan, tikus yang diberikan jahe mengalami penurunan kejadian rasa sakit akibat diabetes.
Jahe di pasaran dikemas dalam bentuk kapsul yang mengandung 500 mg serbuk jahe atau dalam bentuk Kristal jahe. Di Asia, jahe diolah dalam bentuk minuman seduh atau kembang gula. Sedangkan di Indonesia jahe dapat ditemukan dalam bentuk minuman seduh dan salah satu komponen jamu. Beberapa hasil pengolahan jahe lain yang terdapat di pasaran, yaitu:
10. Penyembuhan mual akibat hamil, Hasil review dari beberapa studi menunjukkan, jahe juga sama efektifnya dengan vitamin B6 dalam mengatasi mual yang dipicu oleh kehamilan.
11. Meredakan migraine, Penelitian menemukan, jahe bisa meredakan rasa sakit migrain dengan cara menghentikan kerja prostaglandin, penyebab rasa sakit dan peradangan si pembuluh darah.
12. Mencegah rasa sakit akibat diabetes, Sebuah studi yang dilakukan pada tikus penderita diabetes menemukan, tikus yang diberikan jahe mengalami penurunan kejadian rasa sakit akibat diabetes.
Jahe di pasaran dikemas dalam bentuk kapsul yang mengandung 500 mg serbuk jahe atau dalam bentuk Kristal jahe. Di Asia, jahe diolah dalam bentuk minuman seduh atau kembang gula. Sedangkan di Indonesia jahe dapat ditemukan dalam bentuk minuman seduh dan salah satu komponen jamu. Beberapa hasil pengolahan jahe lain yang terdapat di pasaran, yaitu:
•Jahe segar
•Jahe kering
•Awetan jahe
•Jahe bubuk
•Minyak jahe
•Oleoresin
jahe
BAB VI
KESIMPULAN
Di
balik rasanya yang pedas, JAHE mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh
manusia. Tak heran bila sejak lama dikenal ada wedang (minuman) jahe, permen
jahe, atau bandrek (minuman yang mengandung jahe). Jahe juga banyak digunakan
sebagai bumbu untuk berbagai jenis masakan atau kue.
Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:
Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:
Merangsang
pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir
lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantung memompa
darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.
No comments:
Post a Comment