“ SEKILAS TENTANG BRYOPSIS ”
KATA PENGANTAR
Segala puji
syukur saya panjatkan kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Shalawat
dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, yang telah menyampaikan
kepada kita segala nikmat iman dan islam, sehingga kita dapat hidup lebih baik
dari hari-hari sebelumnya dan sebagai penerang kehidupan dikala manusia
tersesat jauh dari jalanNya yang lurus. Semoga Allah selalu memberikan petunjuk
kepada kita semua agar kita menjadi manusia yang beriman.
Buku ini ditulis dangan menekankan kepada pendekatan komunikasi dan
keterampilan proses penalaran. Karena didalam buku ini tidak hanya disajikan
uraian teorinya saja tetapi juga disertai penyajian gambar-gambar yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan.
Mudah-mudahan dengan kehadiran buku ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan mengenai Sistematika Tumbuhan Rendah serta membantu mempermudah
pembelajaran mata kuliah Botani Cryptogamae. Dengan segala kerendahan hati penulis
menginginkan agar kajian dalam buku ini sesuai dengan harapan kita semua.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
masukan-masukan, semangat serta dukungannya selama proses penyusunan buku ini.
Dan hanya kepada Allah sebesar-besarnya syukur yang dapat terucap. Tanpa
kehendakNya segala sesuatu tak akan pernah terwujud.
BAB I PENDAHULUAN
Bryopsis
(bryopsis berarti "Seperti Lumut") merupakan jenis alga hijau yang
dapat ditemukan di samudera pasifik. Saat berada didalam air bryopsis terlihat
seperti bulu merak yang indah.
Byropsis adalah alga hijau berongga yang unik karena ia bersel satu
(unicellular) tetapi memiliki beberapa inti (multinucleus). Biasanya, sebagian
besar organisme bersel satu berukuran sangat kecil sekali mengacu kepada
batasan fisiknya saat ia menyerap makanan atau pertukaran gas. Meskipun tidak
memiliki dinding sel dalam thallusnya. Bryopsis dapat mengembangkan kemampuan
khusus untuk mengatasi keterbatasan ukurannya sebagai organisme bersel satu.
Sampai saat ini masih menjadi perdebatan tentang ada dimana sebenarnya hirarki
klasifikasi Alga. Banyak yang berargumentasi bahwa Alga harusnya berada dalam
satu kingdom dengan Tumbuhan. Sekarang banyak orang yang menyangkal dan tidak
mengklasifikasikannya kedalam kesemua kingdom namun memasukan alga antara
tumbuhan dan hewan, yaitu untuk semua organisme yang mempunyai nukleus yang
dipisahkan dari sitoplasma oleh membran (eukaryotic).
Kingdom : Protista
Divisio : Chlorophyta
Classis : Chlorophyceae
Ordo : Bryopsidales
Famili : Bryopsidaceae
Genus : Bryopsis
Species : corticulans, hypnoides, pennata,
plumose
Kingdom : Protista
Kingdom ini
biasanya termasuk organisme bersel satu dan tidak berfotosintesis (yang akan
menjadi kontroversi apakah alga harus masuk kedalam kingdom ini). Kingdom
Protista juga termasuk didalamnya bermacam macam organisme yang tidak
benar-benar cocok dengan kingdom-kingdom lainnya (yaitu tanaman atau hewan atau
bakteri).
Divisio : Chlorophyta
Terdapat lebih
dari 5000 jenis spesies Alga hijau, tetapi sebagian besar adalah spesies air
tawar. Alga hijau sebagian besar bersel satu dengan stuktur filamen yang
sederhana, walaupun banyak spesies kompleks di daerah tropis. Karakter warna
hijau (dalam beberapa tingkatan) dari divisi ini disebabkan oleh klorofil a dan
b yang menjadi pigmen utama mereka dalam berfotosintesis, walaupun beberapa
alga mempunyai pigmen aksesoris lainnya seperti karotin dan xanthophylls. Alga
hijau bisa bereproduksi baik secara aseksual maupun secara seksual dan sejarah
hidup mereka secara umum cenderung lebih sederhana dari pada divisi Rhodophyta.
Famili : Bryopidaceae
Spesies dalam
famili ini mempunyai system uniaksial dengan percabangan tubular dan coenocytic
( bersel satu, multinukleus).
Genus : Bryopsis
Bryopsis
ditemukan relatif melindungi perairan, temperatur hidup yang cocok untuk jenis
alga ini di laut tropis. Kebanyakan spesiesnya berukuran kurang dari 10 cm.
Reproduksi secara seksualnya dengan anisogami yang dihasilkan oleh gamet.
BAB II ALGA (GANGGANG)
Alga merupakan
tumbuhan thallophyta yang tumbuh di perairan dan di darat khususnya di
tempat-tempat lembab, seperti : kolam, danau, sungai, laut dan di tempat-tempat
lembab ( batu, tembok, batang kayu, dsb). Ada juga yang hidup bersimbiosa
dengan jamur, paku atau tumbuhan tinggi. Sifat hidup alga yaitu autotrof.
Bentuk tubuhnya sel satu, berkoloni hingga bersel banyak.
Alga mempunyai
banyak manfaat : bidang perikanan, pertanian, industri, makanan/minuman,
industri farmasi, mikrobiologi, kosmetik, dan lingkungan (masalah pencemaran).
Dimasa datang :
merupakan sumber-sumber bahan yang bermanfaat, contoh :
Chlorella – alga merah banyak mengandung
karbohidtrat, lemak dan proteinØ
Alga coklat – obat kanker dan sebagainyaØ
Kelompok Cyanophyta – kesuburan tanah
dan pertanian untuk menfiksasi N dari udara.Ø
Kelompok Alga diperairan – plankton (populasi
mikroorganisme yang hidup bebas diperairan, pergerakannya tergantung adanya
arus dan pergerakan air), penting untuk sumber makanan bagi ikan serta sebagai
parameter perairan untuk menentukan kualitas perairan (zoo dan fitoplankton).Ø
Pengklasifikasian
alga berdasarkan kepada sifat fisiologi dari sel vegetatif dan morfologi dari
sel-sel reproduksi. Salah satu sifat penting dari sel vegetatif ialah kandungan
pigmen dari plastida yang menyebabkan warna alga berbeda-beda satu sama lain,
hal ini tergantung dari banyaknya kandungan zat warna tersebut. Demikian pula
dengan persediaan makanan yang terdapat dalam sel berbeda-beda dari tiap divisionya.
1. KLASIFIKASI
Berdasarkan pada
pigmen spesifik yang terdapat dalam butir plastida, maka alga dapat dibagi
dalam beberapa divisio:
1. Chyanophyta
2. Cholorophyta
3. Chrysophyta
4. Phaeophyta
5. Rhodophyta
Smith (1955)
membagi Devisio Chlorophyta kedalam dua kelas: (I) Chlorophyceae dan (II)
Charophyceae. Pada kelas Chlorophyceae ia membagi menjadi sepuluh ordo dan
kelas charophyceae hanya satu ordo. Sedangkan Fritsch (1945) membagi kelas
Chlorophyceae kedalam sembilan bangsa (ordo).
Smith (1955)
Divisio : Chlorophyta
I. Kelas : Chlorophyceae
1. Volvocales
2. Tetrasporales
3. Ulotrichales
4. Oedogoniales
5. Ulvales
6. Schizogoniales
7. Chlorococcales
8. Siphonales
9. Siphonocladales
10. Zignematales
II. Kelas : Charophyceae
1. Charales
Fritsch (1945)
I. Kelas : Chlorophyceae
1. Volvocales
2. Chlorococcales
3. Ulotrichales
4. Cladophorales
5. Chaetophorales
6. Oedogoniales
7. Conjugales
8. Siphonales
9.Charales
BAB III CHLOROPHYTA
1. CIRI UMUM
• Berwarna
hijau, karena mengandung kloroplas (Plastida berpigmen hijau) dengan
butir-butir pirenoid ditengahnya. Bentuk kloroplas ini pada beberapa genusnya
berlainan, seperti bentuk spiral (Spirogyra), bentuk jala (Hydrodiction),
bentuk bintang (Zygnema), bentuk ladam (Ulothrix), dan butiran atau himpunan
kloropil yang tak teratur.
• Butir-butir pirenoid berfungsi dalam fotosintesis untuk menghasilkan amilum
(Pati). Dalam pengamatan mikroskop, pirenoid tampak sebagai butiran yang
memantulkan cahaya dan berada ditengah-tengah kloroplas.
• Sel-sel alga hijau sudah bersifat eukarion atau memiliki dinding nucleus.
Tubuhnya ada yang bersel satu (Chlorella), berkoloni (Volvox), bersel banyak
membentuk benang (Spirogyra), berbentuk lembaran (Ulva) dan ada yang serupa
rumput (Chara).
2. PERKEMBANGBIAKAN
• Golongan alga
hijau bersel satu (Pleurococcus/Chlorococcus) berkembangbiak secara vegetatif
dengan membelah diri, sedangkan pada Chlorella dengan membentuk spora yang
kemudian tumbuh menjadi sel alga baru.
Beberapa alga hijau bersel satu yang dapat bergerak bebas dapat melakukan
perkawinan dengan konjugasi membentuk zygospora, sedangkan perkembangan
vegetatifnya dengan membentuk zoospore, misalnya pada Chlamydomonas.
• Golongan alga bersel banyak bentuk benang dan belum memiliki alat perkawinan,
perkembangan vegetatif dengan fragmentasi tallusnya. Perkembangbiakan
generatifnya konjugasi atau plasmogami (kawin plasma sel).
• Golongan Chlorophyceae bersel banyak yang sudah memiliki alat kelamin jantan
(anteridium) dan alat kelamin betina (oogonium), perkembangbiakan generatif
dengan oogami (pembuahan sel telur oleh spermatozoid) terdapat pada alga
Oedogonium. Bila anteridium dan oogonium terdapat dalam satu tallus maka
disebut homothallus. Bila sebaliknya yaitu anteridium dan oogonium terpisah pada
thallus yang berbeda, dinamakan heterothallus.
• Golongan alga hijau tingkat tinggi, dalam satu thallus dihasilkan anteridium
(globul) dan oogonium (nukul), sehingga perkembangbiakan generatifnya adalah
oogami. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan fragmentasi thallus.
3. HABITAT
• Chlorophyceae
banyak hidup diperairan tawar, laut dan tempat-tempat lembab. Bahkan banyak
yang membentuk simbiosis dengan lain(lichenes). Yang hidup diperairan sebagai
fitoplankton, penting artinya dalam perikanan.
BAB IV BRYOPSIS CORTICULANS
1. MORFOLOGI
1.1. Struktur dan Komposisi
Bryopsis
cortisulans adalah suatu alga yang berbentuk bulu yang indah. Seperti siphonous
alga hijau ( ordonya Caulerpales, Cladophorales, Dasycladales), tapi yang tidak
dimilikinya seperti bryopsis corticulans yaitu dinding sel yang melintang dan
(berdasarkan pembagian sitoplasma) organel dan inti sel di dalam thallusnya.
Bryopsis bersifat uniselluler tetapi memiliki banyak inti sel (coenocytic)
Bryopsis corticulans memiliki warna hijau kehitaman dengan thallus bagian
atasnya memiliki struktur sangat sederhana (telanjang) dan percabangan atasnya
menyirip. Thallus Bryopsis ini memiliki vakuola yang melalui garis melintang di
pusat thallus. Vakuola adalah membran yang dibatasi dan didukung oleh
cytoskeleton dari aktin dan filamen mikrotubulus. Dengan begitu kloroplas dan
organelnya dipaksa untuk bergerak di daerah sempit antara membran dan vakuola.
Kita dapat melihat kloroplas dengan jelas di gambar dengan pembesaran 200X
(kloroplas telah didorong keluar ke bagian yang sempit antara vakuola dan
membran).
Bryopsis merupakan alga hijau, karena ia mempunyai butir hijau daun (klorofil a
dan b) yang memberinya warna khas hijau. Seperti halnya beberapa pigmen yang
mencakup karoten dan xantin. Selain warna hijau yang terdapat di dalamnya.
Kloroplas memiliki phyrenoid. Meskipun fungsi dari phyrenoid belum jelas.
Bryopsis memilki membrane eksternal yang sangat tipis yang tersusun dari pektin
dan selulosa.
Morfologi khusus Bryopsis corticulans : “ Dapat menyembuhkan lukanya sendiri ”
Dikarenakan Bryopsis uniselluler, jika terjadi kerusakan pada bagian tubuhnya
maka bisa berakibat sangat fatal bagi keseluruhan selnya, contoh pada saat sel
terpotong maka semua sitoplasmanya keluar dari sel tersebut. Suatu sel
multiselluler bisa menempatkan luka itu pada satu atau beberapa sel, tetapi
Bryopsis tidak memiliki pilihan seperti halnya organisme multiselluler.
Beruntungnya, Bryopsis seperti anggota lain dalam familinya dapat menyusun
dirinya ketika selnya rusak (robek, terpotong). Ketika membrannya robek maka
factor (protein khusus, organel, dan kloroplas) pada bagian luka tersebut akan
terkumpul lalu menutup diatasnya. Dalam 15-20 menit disekitar bagian luka itu
terbentuk selaput penutup yang tersusundari polisakarida dan lipid. Lalu
membran sel dan dinding sel yang selanjutnya terbentuk disekitar kumpulan itu.
Proses ini terlihat seperti pada pembekuan darah pada manusia ketika terpotong.
2. EKOLOGI
2.1. Distribusi
Bryopsis
corticulans pertama kali diidentifikasi di Monterey CA tahun 1898 oleh William
Setchell. Alga ini ditemukan di sepanjang pantai barat Amerika Utara di pulau
Vancouver, Columbia Britania, dan dari Canada sampai Baja California. Meskipun
demikian pada umumnya ditemukan di sekitar Monterey. Spesies Bryopsis lainnya
Bryopsis (Hypnoides) adalah juga ditemukan sepanjang pantai barat Amerika,
berkisar antara Canada sampai Panama.
2.2. Interaksi antar Organisme
Bryopsis
corticulans tumbuh antara 1,5 - 2 kaki dan memiliki pertahanan kimia didalam tubuhnya
sehingga melindungi tubuhnya dari berbagai ikan pemangsa.
Bryopsis corticulans bisa menjadi rumah bagi plankton yang sangat kecil seperti
diatom, walaupun biasanya diatom ditemukan juga pada sebagian besar alga. Tidak
hanya menjadi rumah untuk beberapa organisme, tapi juga hidup secara epifit
pada alga coklat (Egregia). Epifit tidak mengambil keuntungan dari metabolisme
inangnya. Bryopsis hanya menggunakan inangnya sebagai tempat untuk hidupnya,
yang ditemukan hidup secara epifit hanya spesies dari bryopsis tropis pada alga
coklat tropis. Belum diketahui pada spesies yang bukan tropis lainnya.
3. PERKEMBANGAN HIDUP
Bryopsis
diketahui bisa melakukan reproduksi secara seksual maupun aseksual, dalam
berbagai referensi hal ini telah dibicarakan bahwa reproduksinya hanya secara
seksual tanpa bentuk hidup spora (tidak ada sporofit diploid). Meskipun
demikian dari beberapa literature disebutkan bahwa secara garis besar seluruh
masa hidup seksual Bryopsis nampak ditemukan bentuk hidup spora pada spesies
bryopsis tropis, lihat gambar diatas).
3.1. Reproduksi Seksual
Reproduksi
seksual adalah diplohaplontic yaitu organisme peralihan antara generasi
gametofit yang haploid and generasi sporofit yang diploid.
Pada Byopsis, gametofit lebih besar ukurannya daripada sporofit dan hanya
memiliki satu set kromosom yang haploid (I N). saat bereproduksi, kloroplas
akan berkumpul pada pangkal caangnya karena itu pangkal percabangannya akan
mulai membengkak, bentuk sumbat ini sangat efektif untuk menguraikan sitoplasma
dicabang dalam thallus utana. Hal ini akan efektif untuk menutup transportasi
dari kloroplas, nukleus dan organel tertentu dan memisahkan percabangannya.
Lalu cabang khusus ini menjadi gametangia, tempat menghasilkan gamet (proses
gametogenesis). Setiap gametangium akan menghasilkan salah satu gamet haploid
(jantan atau betina). Gametangia jantan dan betina dihasilkan oleh induk yang
sama (monoecius).
Bryopsis melakukan anisogami, artinya diproduksi gamet motil yang ukurannya
tidak sama (gamet betina tiga kali lebih besar dibandingkan gamet jantan).
Kedua gamet berbentuk seperti buah pir dan mempunyai dua flagella yang sama
panjang. Gamet jantan mempunyai ukuran mitokondria yang sangat besar, yang
mengisi sebagian besar volume sitoplasma, sedangkan gamet betina mempunyai
ukuran mitokondria yang kecil dan sebuah kloplas yang besar dengan bintik mata
didalamnya.
Untuk pembuahan diluar tubuh, gamet dikeluarkan kedalam air laut, karena
bryopsis merupakan alga monoecious (kedua gametangia jantan dan betina
dihasilkan oleh induk yang sama). Gamet jantan dan gamet betina dilepaskan pada
waktu yang bersamaan dan sering pula terjadi pembuahan gametdari induk yang
sama dihasilkan tumbuhan homothallus. Pembuahan gamet akan menghasilkan dua set
kromosom zigot yang diploid (2 N) yang akan berkembang menjadi gametofit
(makrothallus, 1N) yang kemudian terjadi pembelahan meiosis dan mitosis atau
sporofit (mikrothallus, 2N).
Sporofitnya tidak terlihat seperti gametofit, tapi lebih seperti benang
filament pada sel. Setelah itu terjadi pembelahan mitosis dan selanjutnya
pembelahan meiosis, sporofit menghasilkan dan melepaskan banyak zoospora (spora
yang memiliki flagella) yamg haploid dan akan berkembang menjadi gametofit baru
(kira-kira sekitar 50% jantan dan 50% betina). Lalu siklus inipun akan dimulai
lagi dari tahap awal.
BAB V BRYOPSIS HYPNOIDES
1. CIRI UMUM
Bryopsis
hypnoides memiliki bentuk seperti pohon pakis yang halus. Kelompok bryopsis ini
sangat dominan dalam populasinya. Species ini lebih kompetitif di area yang
memilki masukan nutrisi yang banyak.
Bryopsis jenis ini memiliki system pertahanan.seperti pada caulepa taxifolia,
genusnya menghasilkan pertahanan kimia yang berupa racun sehingga tidak dimakan
oleh hewan herbivora. Oleh karena itu jika terjadi kondisi lingkungan yang
demikian dapat mendukung cepatnya pertumbuhan spesies ini, sehingga kemungkinan
hal ini yang menjadikannya lebih kompetitif dan dominan.
1.1. Struktur Utama
Diameter utama
thallusnya sekitar 65-140 µm, dan percabangannya berdiameter 40-80 µm. fungsi
vegetatifnya sebagai gametangia, species ini berumah dua (dioecious), dengan
individu jantan berubah warna thallusnya menjadi hijau kekuningan dan individu
betina warnanya menjadi hijau tua.
2. HABITAT
Umumnya berada
di dekat air tawar dan wilayah laut yang kaya akan nutrisi. Hidupnya melekat
pada substrat yang keras seperti di bebatuan, batu basal, batu karang dan
lain-lain.
3. DISTRIBUSI
Pulau Hawai'i
distribusinya meliputi : Barat laut pulau hawai'i, O'Ahu, Maui, Kaua'i, Lana'i,
Moloka'i Dan pulau hawai'i.
Diseluruh dunia distribusinya meliputi : Australia, Samudra Atlantik,laut
Mediterania,laut Caribbean, laut hindia dan samudra Pasifik.
4. EKOLOGI
Bryopsis
hypnoides pada umumnya hanya merupakan bagian kecil dari biomassa yang berbeda,
dan dominan pada komunitas batu karang. Berkas filament dari alga ini biasanya
ditemukan melekat pada bebatuan, dan pertumbuhan macroalga berjalan secara
lambat. Seperti kebanyakan alga hijau. bryopsis jenis ini memiliki kesempatan
hidup yang tinggi dalam keadaan eutrofik (daerah danau). Bryopsis Umumnya
ditemukan di sekitar air tawar yang kaya akan nutrisi atau air yang memiliki
temperatur fluktuatif (berubah-ubah) sehingga pertumbuhan alga hijau ini
menjadi cepat dan akan memiliki biomassa yang tinggi.
Berkas Filament
bryopsis tingginya hampir mencapai 10 cm dan pola percabanganya menyebar dan
tidak teratur. Mempunyai percabangan primer yang banyak. Diameter thallusnya
mengecil berdasarkan urutan divisinya.dan pada dasar thallusnya mengerut.
System perakarannya berbentuk serabut,berpilin sangat rapat dan thallusnya
berwarana hijau tua atau hijau gelap.
BAB VI BRYOPSIS PENNATA
1. CIRI UMUM
Bryopsis pennata
adalah alga yang struktur tubuhnya seperti bulu kecil yang sering ditemukan
dikumpulan batu karang. Alga ini memiliki system pertahanan hidup, dengan
kondisi lingkungan yang mendukung, pertumbuhan alga ini menjadi lebih cepat dan
dominan sehingga lebih berpotensial untuk hidup.
Kelompok
Bryopsis pennata yang serupa bulu dikelilingi oleh alga merah dan alga hijau
lain.
Thallusnya
berfilamen, didalam berkasnya terlihat seperti benang kusut, tingginya mencapai
10 cm. thallusnya seperti bulu, lebar sekitar 8-15 mm. Percabangannya menyirip,
percabangan lateral alga ini memiliki panjang yang sama, mengerut pada dasar
thallus bergabung sampai cabang utama. Percabangan dalam dua jalur yang
berlawanan disetengah atas cabangnya (dikotom), diseparuh cabang bawah
bentuknya sangat sederhana (telanjang),sistem rhizoid berserabut, seperti
anyaman yang rapat. Berwarna hiau tua mengkilap, terlihat seperti warna biru
muda.
1.1. Struktur Utama
Diameter utama
thallusnya antara 240-360 µm, diameter percabangan lateral 75-150 µm. fungsi
vegetatifnya sebagai gametangia, species ini berumah dua (dioecious), dengan
individu jantan berubah warna thallusnya menjadi hijau kekuningan dan individu
betina warnanya menjadi hijau tua.
2. HABITAT
Bryopsis pennata
membentuk rumpun dan melekat pada batu basal, reruntuhan dibawah batu karang.
Habitatnya dibawah garis pantai yang memiliki arus air gelombang yang rendah.
3. DISTRIBUSI
Pulau Hawai’i
distribusinya meliputi : Barat laut pulau hawai'i, O'Ahu, Maui, Kaua'i, Lana'i,
Moloka'i Dan pulau hawai'i.
Di seluruh dunia distribusinya meliputi : Australia, Samudra Atlantik,laut
Mediterania,laut Caribbean, laut hindia dan samudra Pasifik.
5. EKOLOGI
Bryopsis pennata
pada umumnya hanya merupakan bagian kecil dari biomassa yang berbeda, dan
dominan pada komunitas batu karang. Berkas filament dari alga ini biasanya
ditemukan melekat pada bebatuan, dan pertumbuhan macroalga berjalan secara
lambat. Seperti kebanyakan alga hijau. bryopsis jenis ini memiliki kesempatan
hidup yang tinggi dalam keadaan eutrofik (daerah danau). Bryopsis Umumnya
ditemukan di sekitar air tawar yang kaya akan nutrisi atau air yang memiliki
temperatur fluktuatif (berubah-ubah) sehingga pertumbuhan alga hijau ini
menjadi cepat dan akan memiliki biomassa yang tinggi.
Bryopsis jenis ini memiliki system pertahanan. Seperti pada caulepa taxifolia,
genusnya menghasilkan pertahanan kimia yang berupa racun sehingga tidak dimakan
oleh hewan herbivora dan sangat mudah untuk bereproduksi secara vegetatif dari
fragmen terkecilnya. Oleh karena itu jika terjadi kondisi lingkungan yang
demikian dapat mendukung cepatnya pertumbuhan spesies ini, kemungkinan hal-hal
tersebut yang menjadikannya lebih kompetitif dan dominan.
Bryopsis pennata terkenal sebagai suatu jenis ganggang hama di akuarium. Sering
disebut sebagai pakis laut. Alga berbentuk bulu halus ini pada umumnya
diperkenalkan ke aquarium sebagai alga yang hidup dibatu karang. Nutrisi yang
kaya dalam aquarium menyediakan tempat yang sempurna dan merupakan faktor
sangat mendukung cepatnya pertumbuhan dari Bryopsis pennata ini,oleh karena itu
pengendalian terhadap habitatnya merupakan suatu tantangan tetap. Pertumbuhan
yang tidak terkendali ini terjadi akibat nutrisi yang kaya di dalam aquarium
dan tidak terdapatnya predator. Berdasarkan hal tersebut maka kondisi di dalam
aquarium diharapkan serupa dengan habitatnya dibatu karang.
BAB VII BRYOPSIS PLUMOSA
1. CIRI UMUM
Pluma berasal
dari bahasa latin yang artinya bulu. Spesies ini, Bryopsis plumosa, tampak
seperti bulu-bulu hijau yang lembut. Ganggang/alga ini adalah coenocytic.
Thallus Filamen dari bryopsis plumosa ini bukan tersusun dari septate, artinya
tidak terdapat garis melintang pada dinding sel.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Yudianto,
Suroso.1992. Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito.
Smith GM. 1944. Marine Algae of the Monterey Peninsula California. Stanford,
CA. Stanford University Press.
Gupta, J.S. 1981. Textbook of algae. New Delhi, Bombay, Calcutta. Oxford &
IBH Publishing Co.
Web Pages
Virtual Herbarium. http://www.botany.hawaii.edu/reefalgae/greenskey.htm
http://images.google.co.id/images