LINGKARAN PENA

mahluk tuhan paling sexy mixx

Tuesday, September 10, 2013

MODEL SILABUS DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD/MI

MODEL SILABUS DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD/MI

I. Pendahuluan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah salah satu aspek pengembangan kurikulum yang bertujuan untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu. Fokus hasil pendidikan yang bermutu dapat diidentifikasi dari keadaan siswa yang sehat, mandiri, berbudaya, berakhlak mulia, beretos kerja, berpengetahuan, dan menguasai teknologi, serta cinta tanah air.
Paradigma berpikir demikian menjiwai kurikulum nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia yang searah dengan jiwa perubahan yang mendasar dalam pengelolaan pendidikan. Implementasinya, daerah/sekolah dapat secara efektif menjabarkan kurikulum nasional tersebut sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah/sekolah.
Kurikulum nasional mata pelajaran bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa. Maksudnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi, dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Itulah sebabnya, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Melalui Kurikulum Berbasis Kompetensi para siswa dituntut supaya terbuka terhadap berbagai informasi yang ada di sekitarnya dan dapat menyaring hal-hal yang ada manfaatnya, belajar mandiri, serta menyadari akan eksistensi budayanya sehingga tidak tercerabut dari lingkungannya
Secara gamblang, kurikulum nasional yang berbasis kompetensi ini diharapkan agar (1) siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya dan hasil intelektual bangsa sendiri, (2) guru dapat memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi bahasa siswa dengan menyediakan beragam kegiatan berbahasa dan sumber belajar, (3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar sesuai dengan kondisi
lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya, (4) orang tua dan masyarakat terlibat secara aktif dalam pelaksanaan program di sekolah, (5) sekolah dapat menyusun program pendidikan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber belajar yang tersedia, dan (6) sekolah dapat menentukan bahan dan sumber belajar sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerahnya.
Sesungguhnya keenam harapan di atas, esensinya bermuara dalam tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu (1) siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara, (2) siswa memahami bahasa dan sastra Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan, (3) siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan kematangan sosial, (4) siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis), (5) siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan (6) siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual Indonesia.
2. Kompetensi Umum Bahasa Indonesia
Ada enam aspek kompetensi umum yang harus dimiliki siswa SD/MI dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut.
1. Kemampuan Mendengarkan
Para siswa diharapkan berdaya tahan dalam berkonsentrasi mendengarkan sampai sembilan puluh menit. Mereka harus mampu memahami dan peka terhadap gagasan, pandangan, dan perasaan orang lain dalam uraian, khutbah, pidato, ceramah, dialog, dan pertunjukan serta memberikan respon dengan mengembangkan gagasan, pandangan, dan perasaan orang lain itu.
2. Kemampuan Berbicara
Para siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan, pendapat, dan gagasan dalam bentuk berita, pengumuman, pidato, wawancara, cerita, uraian proses, dan penjelasan peristiwa.
3. Kemampuan Membaca
Para siswa diharapkan memiliki kemampuan membaca untuk mendapatkan informasi tertentu secara cepat; menentukan gagasan utama secara cepat; menyerap gagasan dan peristiwa; mengidentifikasi ciri-ciri utama; menyeleksi frasa, kalimat, informasi yang relevan untuk mendukung pandangan; merespon karangan teks dan menggunakannya untuk membuat inferensi dan deduksi.
4. Kemampuan Menulis
Para siswa dituntut untuk memiliki kemampuan menulis karangan dengan menggunakan kosakata yang tepat dan sesuai, menggunakan ejaan dan tanda baca secara tepat, dan menggunakan kalimat majemuk setara dan bertingkat.
5. Kemampuan Memahami dan Menggunakan
Para siswa harus memiliki kemampuan untuk memahami dan menggunakan kalimat lengkap dan tidak lengkap; kalimat dengan hubungan pertentangan; kalimat perluasan dengan keterangan saling, berbandingan, sebab-akibat; imbuhan pembentuk kata benda dan pembentuk kata sifat; kalimat perbadingan; kata kerja berpartikel; pedoman EYD; paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumntasi; makna kata denotasi dan konotasi; perluasan dan penyempitan makna, istilah idiom, dan majas metafora, hiperbola, personifikasi, eupemisme; bentuk ulang kata benda, kata kerja dan kata sifat.
6. Kemampuan Mengapresiasi dan Berekspresi Sastra
Melalui kegiatan mendengarkan, menonton, membaca, dan melisankan hasil sastra berupa dongeng, puisi, dan drama pendek; memahami pengertian dan cirri-ciri hasil sastra, serta menuliskan karya cipta dalam bentuk prosa dan puisi.
3. Materi Pokok
Adapun materi pokok bahasa Indonesia untuk SD/MI mencakup enam aspek, yaitu (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3) membaca, (4) menulis, (5) sastra, dan (6) kebahasaan.
Materi pokok mata pelajaran bahasa Indonesia disajikan dalam tiga komponen utama, yaitu (1) kompetensi dasar, (2) materi pokok, dan (3) indikator pencapaian hasil belajar.
Kompetensi dasar merupakan uraian yang memadai atas kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam berkomunikasi lisan (mendengarkan dan berbicara) dan tulisan (membaca dan menulis) sesuai dengan kaidah bahasa dan sastra Indonesia, serta mengapresiasi karya sastra. Kompetensi dasar ini dicapai melalui proses kemahiran yang dilatihkan dan dialami.
Materi pokok merupakan struktur keilmuan bahasa dan sastra Indonesia sebagai alat komunikasi-yang dapat berupa keterampilan berbahasa, dan pengertian konseptual-yang harus dimiliki dan dikembangkan pada diri siswa.
Indikator pencapaian hasil belajar merupakan uraian kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam berkomunikasi secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran yang dimaksudkan adalah kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa dan sastra Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Hal itu bersandar pada hakikat belajar bahasa, yaitu belajar berkomunikasi.
Sebagai salah satu ilustrasi, di bawah ini disajikan keruntunan antara kompetensi dasar, materi pokok dan idikator pencapaian hasil belajar Bahasa dan sastra Indonesia, di kelas 1 Semester 1.
Kompetensi Dasar, Materi Pokok,
dan Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Kelas 1 Semester 1
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pencapaian Hasil Belajar Bercerita
-Pengalaman yang paling mengesankan
- Siswa dapat menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan
- Pilihan kata
menggunakan pilihan kata dan kalimat yang menarik sehingga pendengar bisa membayangkan suasana yang diceritakannya. Berwawancara
- Kalimat tanya
- Bahasa yang sesuai dengan konteks dan santun berbahasa
- Siswa dapat menyiapkan daftar pertanyaan dan melakukan kegiatan bertanya dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteks dan santun berbahasa untuk menggali informasi secara mendalam Menguasai dan menggunakan berbagai imbuhan
Imbuhan me-, di-, -kan,
-i, me-kan
- Siswa dapat memahami dan menggunakan imbuhan dalam berbagai teks baik lisan maupun tulisan Membaca nyaring
- Teks percakapan
- Lafal dan intonasi
- Siswa dapat membaca teks percakapan bersama teman dengan memperhatikan pengucapan lafal dan intonasi Menceritakan kembali
Puisi
- Siswa dapat menceritakan kembali isi dan makna puisi sederhana dengan menggunakan kata-kata sendiri Menerapkan kaidah pembentukan kalimat
- Kalimat berita negatif
- Siswa dapat membuat kalimat berita negatif dalam paragraf Menyampaikan pesan/informasi
- Informasi dari berbagai media
- Siswa dapat menyampaikan informasi dari berbagai media yang sudah diringkas dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan mudah dipahami Membaca memindai (Scanning)
- Kamus atau ensiklopedia
- Kata dan makna kata
- Siswa dapat menentukan kata tertentu dan maknanya serta dapat menjelaskannya kepada orang lain
Mendeskripsikan
Watak seseorang, misalnya pemarah, baik, murah hati
- Siswa dapat menguraikan bagian dan rincian watak seseorang dengan menggunakan bahasa yang runtut Menguasai dan menggunakan idiom dan peribahasa
- Idiom dan peribahasa
- Siswa dapat menggunakan idiom dan peribahasa dalam teks, baik lisan maupun tulisan Menerapkan kaidah pembentuk kalimat
- kalimat larangan
- Siswa dapat menyusun kalimat larangan dalam sebuah dialog, baik lisan maupun tulisan Menguasai dan menggunakan kata sapaan
- Kata sapaan
- Menggunakan kata sapaan dalam kalimat berita atau tanya Menguasai dan menggunakan pilihan kata
- Pilihan kata
- Siswa dapat menggunakan kata yang tepat (diksi) untuk mengungkapkan maksud tertentu Membaca cepat
- Teks dengan kecepatan yang sudah ditentukan (satu menit membaca 200-250 kata)
- Siswa dapat menentukan gagasan pokok dan dapat menceritakan kembali secara lengkap Membaca dalam hati (intensif)
- Tabel/gambar/diagram
- Siswa dapat menjelaskan isi tabel, gambar, diagram atau mengajukan pertanyaan
4. Model Kompetensi Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar yang dimuat dalam kurikulum berbasis kompetensi merupakan bahan minimal yang harus dikuasai siswa. Oleh sebab itu, daerah, sekolah atau guru dapat mengembangkan, menggabung atau menyesuaikan bahan yang disajikan dengan situasi, dan kondisi setempat. Hal ini sesuai dengan PP 25 tahun 2000, Pasal 2 ayat 2, yang mengatakan bahwa wewenang pusat (Depdiknas) dalam pendidikan dan kebudayaan adalah menetapkan standar kompetensi siswa dan warga belajar
serta pengaturan kurikulum nasional. Di samping itu melakukan penilaian hasil belajar secara nasional dan pedoman pelaksanaannya. Sedangkan wewenang daerah, khususnya kabupaten/kota adalah mengembangkan standar kompetensi siswa TK, SD, SLTP, SMU, dan SMK atas dasar kompetensi minimal yang ditetapkan pusat.
Adapun kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, sastra, dan kebahasaan. Aspek-aspek tersebut harus menempati posisi yang seimbang dan dilaksanakan secara terpadu sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini.
Berbicara
(berdiskusi)
Mendengarkan Tema Menulis
(Lingkungan) (laporan)
Membaca
Dalam hubungannya dengan pembelajaran sastra perlu diperhatika mengenai kompetensi dasar yang tertuang dalam tujuan pembelajaran sastra yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra. Substansinya agar siswa dapat menghargai kesusastraan bangsa sendiri serta dapat menghayati secara langsung nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Itulah sebabnya, pada pelaksanaannya pembelajaran sastra harus diikuti dengan mewajibkan siswa untuk membaca karya sastra terpilih. Perbandingan bobot pembelajaran bahasa dan sastra harus disajikan secara seimbang. Dalam hal ini perlu diingat bahwa bahan pembelajaran sastra dapat dikaitkan dengan tema dan dapat pula tidak.
Adapun langkah-langkah umum yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran sastra (misalnya Pembelajaran Membaca Nyaring Puisi) adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan Awal
(1) Tegur sapa, mengabsen,
(2) Apersepsi
(3) Pretest
(4) Memotivasi siswa
b. Kegiatan Inti
(1) Membaca dalam hati suatu sajak dari majalah/buku bacaan
(2) Mendengarkan contopembacaan sajak oleh guru
(3) Menjawab pertanyaan mengenai isi atau unsur-unsur sajak
(4) Mencatat gaya bahasa yang ada dalam sajak
(5) Menggunakan gaya bahasa yang sama dalam kalimat lain
(6) Berlatih membacakan sajak
(7) Bertanya jawab mengenai sajak
(8) Menyimpulkan bahan pembelajaran
c. Kegiatan Akhir
(1) Menegaskan bahan pembelajaran
(2) Postest
(3) Menjelaskan kegiatan lanjutan termasuk penugasan
Selanjutnya, sebagai gambaran umum di bawah ini disajikan sebuah contoh format penyajian silabus.
FORMAT I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Hasil
Belajar
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Pembelajaran
Mendengarkan hasil sastra prosa
Pembacaan cerita pendek
Mampu menunjukkan tokoh-tokoh cerita, memaparkan alur, dan memahami amanat dalam cerita pendek Dapat menunjukkan tokoh-tokoh cerita pada cerita pendek yang didengarkannya Dapat memaparkan alur cerita pendek yang didengarkannya Dapat menyebutkan amanat yang terdapat pada cerita pendek yang didengarkannya Mendengarkan pembacaan cerita pendek yang dituturkan guru Menunjukkan dan mendiskusikan tokoh-tokoh cerita pendek yang didengarkannya Memaparkan alur cerita pendek yang didengarkannya Menyebutkan dan mendiskusikan amanat yang terdapat pada cerita pendek yang didengarkannya
FORMAT 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (1 pertemuan)
Kompetensi Dasar:
Materi Pokok:
Hasil Belajar:
Indikator Pencapaian Hasil Belajar:
Indikator:
Mendengarkan hasil sastra prosa
Pemahaman isi cerita pendek
Mampu menunjukkan tokoh-tokoh cerita, memaparkan alur, dan memahami amanat pada cerita pendek
1. Dapat menunjukkan tokoh-tokoh cerita pada cerita pendek yang didengarkannya
2. Dapat memaparkan alur cerita pendek yang didengarkannya
3. Dapat menyebutkan amanat yang terdapat pada cerita pendek yang didengarkannya
1. Dapat menyebutkan tokoh protagonis dan antagonis dalam cerita pendek
2. Dapat menyebutkan karakteristik atau perwatakan tokoh protagonis dan antagonis dalam cerita pendek
3. Dapat menunjukkan unsur-unsur pmbentuk alur dalam cerita pendek
4. Dapat memaparkan alur cerita dalam cerita pendek
5. Dapat menyebutkan amanat ayng terdapat dalam cerita pendek.
LANGKAH PEMBELAJARAN
Pemanasan-Apersepsi (5-10%) Guru memperlihatkan cerita pendek hasil karya murid SD Guru membagikan poto kopi cerpen hasil karya murid SD kepada murid-murid Guru menceritakan ringkasan isi cerita pendek kepada murid-murid
Eksplorasi (25-30%) Murid dikenalkan dengan hasil karya sastra Sunda jenis cerita pendek Murid mengingat-ingat kembali hasil karya sastra Sunda yang sejenis bentuknya dengan cerita pendek yang pernah dibaca, didengar/diketahui sebelumnya Guru menawarkan cara belajar yang diinginkan oleh murid
Konsolidasi Pembelajaran (35-40%) Murid mencari dan mencatat tokoh protagonis dan antagonis dari cerpen yang didengarkannya Murid mencatat karakteristik tokoh-tokoh cerita dalam cerita pendek yang didengarkannya Murid mencari dan mencatat unsur-unsur pembangun alur yang terdapat dalam cerpen yang didengarkannya Murid mencatat dan memaparkan alur cerita dari cerpen yang didengarkannya Guru menjelaskan seperlunya tentang pengertian tokoh protagonis dan antagonis, unsure-unsur pembangun alur, alur cerita, dan amanat cerita. Hal itu dilakukan apabila ada murid yang masih menemukan kesulitan dalam memahami isi cerita pendek yang didengarkannya.
Pembentukan Sikap dan Perilaku (10%) Murid membuat ringkasan dan alur cerita dari cerpen yang dibaca/didengarkannya Murid membuat analisis secara cermat untuk menentukan tokoh protagonis dan antagonis dari cerpen yang dibaca/didengarkannya Murid membuat deskripsi tentang unsur-unsur pembangun alur cerita (menentukan unsur konplik, pembayangan, dan suspense) Murid membuat catatan mengenai karakteristik (perwatakan) tokoh cerita, kemudian menyimpulkan tokoh cerita yang berwatak baik dan jahat Murid merumuskan amanat cerita pendek dari cerpen yang dibaca/didengarkannya Murid mendiskusikan unsur-unsur cerita pada cerpen kemudian saling mengoreksi rumusan pemikirannya masing-masing tentang unsur-unsur cerita yang dipahaminya.
Penilaian Formatif (10%) Berlatih mencari dan menentukan tokoh protagonis dan antagonis dalam cerita pendek Berlatih menunjukkan karakteristik tokoh cerita dalam cerita pendek Berlatih menemukan dan menyusun alur cerita yang dipahaminya dari ceita pendek Berlatih menunjukkan unsur-unsur pembangun alur cerita yang terdapat dalam cerita pendek Berlatih menganalisis dan merumuskan amanat yang dipahaminya dalam cerita pendek
SARANA DAN SUMBER BELAJAR
Sarana Pembelajaran Alat Peraga: Hasil karya sastra jenis cerita pendek Sumber Belajar: Buku teks, majalah, Koran
PENILAIAN
1. Tes Tertulis
Mengoreksi unsur-unsur cerita dalam sebuah cerita pendek, yaitu penokohan, alur, dan amanat cerita.
a. Sebutkan tokoh protagonis dan antagonis yang kamu temukan di dalam cerpen tersebut?
b. Tunjukkan unsur-unsur pembangun alur yang meliputi (1) konplik, (2) pembanyangan, dan (3) suspense yang ada dalam cerpen tersebut!
c. Bagaimanakah watak tokoh protagonis dan antagonis dalam cerpen tersebut?
d. Bagaimanakah alur cerita dalam cerpen tersebut?
e. Simpulkan, amanat yang tertuang di dalam cerpen tersebut!
2. Kinerja Performansi
Performansi yang diharapkan dari kinerja murid adalah sebagai berikut.
(Jawaban yang benar dan tepat dari murid mengenai hal-hal yang ditanyakan dalam tes tertulis)
3. Produk
Hasil pekerjaan murid berkaitan dengan pemahamannya tentang penokohan, alur, dan amanat dalam sebuah cerita pendek.
4. Tugas
Murid diberi tugas mencari cerita pendek dalam majalah, buku kumpulan cerpen, dan koran. Selanjutnya, murid menganalisis tokoh-tokoh cerita, alur cerita, dan amanat cerita dari cerpen yang dibacanya.
5. Portofolio
Guru mengadministrasi penilaian berdasarkan portofolio, yaitu mencatat dan menganalisis perkembangan kemampuan murid dalam belajar.
Mengetahui Guru Mata Pelajaran,
Kepala SD/MI,
NIP. NIP.
Demikianlah selayang pandang tentang model silabus dan perencanaan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi.
SOAL POSTEST SILABUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PESERTA DIKLAT KBK DI PROVINSI BANTEN
Pilih jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban!
1. Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kompetensi umum bahasa Indonesia yang harus dimiliki siswa mencakup . . . kemampuan.
a. tiga aspek b. empat aspek c. lima aspek d. enam aspek
2. Kompetensi umum (no. 1) di atas sebenarnya terintegrasi di dalam . . . kemampuan berbahasa.
a. tiga aspek b. empat aspek c. lima aspek d. enam aspek
3. Kompetensi dasar berbahasa Indonesia menurut KBK adalah
a. mendengarkan, berbicara, membaca, menulis
b. mengarang, membaca, bercerita, menyimak
c. berdialog, mendongeng, menulis, menyimak
d. bercakap-cakap, bermain peran, menulis sajak, membaca novel
4. Materi pokok bahasa Indonesia disajikan dalam tiga komponen, yaitu
a. standar kompetnsi, materi pokok, indikator
b. kompetensi dasar, materi pokok, indikator
c. materi pokok, TIU, TIK, TEK
d. TIU, TIK, standar kompetensi
5. Uraian yang memadai mengenai kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan pada KBK disebut . . .
a. materi pokok b. indikator
c. kompetensi dasar d. standar kompetensi
6. Struktur keilmuan bahasa dan sastra Indonesia sebagai alat berkomunikasi yang berupa keterampilan berbahasa dan konseptual yang harus dikuasai siswa, disebut . . .
a. materi pokok b. indikator
c. standar kompetensi d. kompetensi dasar
7. Pada prakteknya pembelajaran sastra Indonesia di dalam KBK adalah
a. Terintegrasi dalam keterampilan berbahasa
b. Terpisah dari keterampilan berbahasa
c. Menyatu dengan keterampilan membaca
d. Terpisah dari keterampilan menulis
8. Di dalam perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia menurut KBK itu terbagi menjadi . . . .kegiatan.
a. dua b. empat c. lima d. tiga
9. Kegiatan perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas . . . .
a. Kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir
b. Apresiasi, KBM, dan Postest
c. Pretest, KBM, dan Postest
d. Kegiatan awal, KBM, dan Postest
10. Pernyataan di bawah ini merupakan salah satu esensi pembelajaran bahasa Indonesia menurut KBK
a. Membaca sebagai alat untuk belajar (reading for learning)
b. Membaca sebagai tujuan belajar (learning to read)
c. Tata bahasa sebagai bahan yang diajarkan
d. Menulis sebagai sesuatu yang diajarkan.
SELAMAT BEKERJA!
LEMBAR JAWABAN
Nama: …………………………………………….
NIP.: ………………………………………………
Bidang Studi: ……………………………………..
Asal Sekolah: SD…………………………………
Kec………………………………..
Kab………………………………..
1. A B C D
2. A B C D
3. A B C D
4. A B C D
5. A B C D
6. A B C D
7. A B C D
8. A B C D
9. A B C D
10. A B C D
Nilai:………………

No comments:

Post a Comment