PLANTAE
Apa itu Plantae……?
Plantae adalah organisme eukariotik multiseluler
fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan
tumbuhan parental.
Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak
berpembuluh atau non-Tracheophyta dan tumbuhan berpembuluh atau Thacheophyta. Tumbuhan non-tracheophyta adalah kelompok lumut
sedangkan kelompok Tracheophyta adalah tumbuhan paku-pakuan dan tumbuhan berbiji.
TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
Lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan darat yang
tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun serta tidak
memiliki pembuluh pengangkut namun memiliki klorofil.
Lumut disebut sebagai peralihan antara tumbuhan
bertalus (Thallophyta) dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar,
batang, dan daun sejati karena sebagian lumut masih ada yang tubuhnya masih
berupa talus (lembaran).
Ciri tubuh:
Lumut makroskopik memiliki tinggi rata-rata 1-2 cm.
generasi dominan pada siklus hidup lumut adalah generasi gametofit. Lumut
gametofit adalah lumut yang menghasilkan sel kelamin (gamet).
Lumut gametofit ada yang berbentuk lembaran, dan ada
juga yang berupa tumbuhan kecil yang memiliki bagian menyerupai batang dan daun
serta bagian akar berupa benang (rizoid)
Tumbuhan lumut gametofit ditumpangi oleh lumut
sporofit. Lumut sprofit adalah lumut yang menghasilkan spora.
Struktur dan fungsi tubuh:
Tubuh lumut terdiri dari sel-sel yang memiliki
kloroplas. Kloroplas memiliki pigmen klorofil untuk fotosintesis
.Pada lumut yang berbentuk talus, sel –sel yang
mengandung klorofil berada pada bagian sebelah atas. Namun, pada lumut
berbentuk tumbuhan kecil, seluruh sel pada batang dan daunnya yang tidak sejati
mengandung klorofil.
Air dan mineral diperoleh dengan cara difusi oleh
setiap bagian tubuh lumut karena tidak tersedianya jaringan pengangkut.
Lumut gametofit terdiri dari dari sel-sel yang tidak
berpasangan (haploid = n)yang memiliki alat perkembangbiakan yang disebut
gametangium. Gametangium terdiri dari gametangium jantan dan gametangium
betina. Gametangium jantan disebut anteridium, sementara gametangium betina
disebut arkegonium.
Anteridium menghasilkan sel gamet jantan berflagelum
(Spermatozoid), sedangkan arkegonium menghasilkan meghasilkan sel gamet betina
(Ovum) yang tidak berflagelum. Gamet dihasilkan melalui proses meiosis
(pembelahan redusi).
Anteridium dan arkegonium dapat terletak bersama pada
satu individu gametofit atau terpisah pada dua individu yang berbeda. Jika
anteridium dan arkegonium terletak pada satu gametofit maka disebut lumut
berumah satu (monoseus). Sedangkan jika anteridium dan arkegoniu terletak pada
dua gametofit disebut lumut berumah dua (dioseus).
Reproduksi
Cara berkembangbiak lumut ada dua macam yaitu dengan
cara seksual, dan aseksual. Pada reproduksi aseksual, dilakukan dengan spora.
Spora dihasilkan dari pembelahan dalam sporangium lumut sporofit (spogonium).
Spora yang dihasilkan sporofit adalah spora haploid. Spora tersebut tumbuh
menjadi protonema, kemudian tumbuh menjadi gametofit haploid (n)
Reproduksi seksual lumut terjadi dengan penyatuan
gamet jantan, dan gamet betina. Spermatozoid bergerak dengan perantara air
menuju ovum pada arkegonium kemudian terjadilah fertilisasi. Pembuahan menghasilkan
zigot yang diploid. Lalu zigot tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
Reproduksi lumut menunjukan adanya pergiliran
keturunan antara generasi
gametofit (n) dan generasi sporofit (2n). Pergiliran keturunan ini disebut
metagenesis.
sumber: Biologi X SMA 2004
No comments:
Post a Comment